MANTRA BAHASA DAERAH TOLAKI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Mantra adalah sesuatu yang lahir dari masyarakat sebagai perwujudan dari keyakinan atau kepercayaan. Dalam masyarakat tradisional, mantra bersatu dan menyatu dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang pawang atau dukun yang ingin menghilangkan atau menyembuhkan penyakit misalnya, dilakukan dengan membacakan mantra. Berbagai kegiatan yang dilakukan terutama yang berhubungan dengan adat biasanya disertai dengan pembacaan mantra. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat bahwa terdapat suatu kepercayaan di tengah mereka tentang suatu berkah yang dapat ditimbulkan dengan pembacaan suatu mantra tertentu. Mereka sangat meyakini bahwa pembacaan mantra merupakan wujud dari sebuah usaha untuk mencapai keselamatan dan kesuksesan. Untuk itu, keberadaan mantra menjadi penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Mantra dan masyarakat mempunyai hubungan yang erat. Artinya, mantra ada karena ada  pewarisnya. Masyarakat sangat meyakini bahwa pembacaan mantra merupakan wujud dari usaha untuk mencapai keselamatan dan kesuksesan. Lahirnya mantra di tengah masyarakat merupakan perwujudan suatu keyakinan atau kepercayaan. Kepercayaan tentang adanya suatu kekuatan gaib yang mendorong mereka untuk merealisasikan kekuatan tersebut ke dalam wujud nyata untuk memenuhi kebutuhan.

B.     RUMUSAN MASALAH
Mantra itu dipergunakan untuk hal apa ?
       Pada saat apa digunakan Mantra itu ? 
       Pada zaman sekarang masih adakah yang menggunakan Mantra ?

C.    TUJUAN
        Sering dipergunakan untuk mengusir setan. Dapat juga untuk penyembuhan penyakit.
Mantra diucapkan, ketika ada bahaya atau kesulitan yang sudah tidak bisa diatasi sendiri. untuk mohon berkat dan untuk penyerahan diri. Penggunaan mantra adalah untuk dapat mendengarkan suara-suara dari alam gaib, baik dari berbagai jenis makhluk halus maupun dari mereka yang sudah meninggal.
Mantra  dapat membantu untuk mereka yang ingin maju dibidang pengembangan kebatinannya. Mantra ini untuk mengatasi kesulitan pribadi dan hambatan-hambatan dalam diri sendiri. [1]

D.    MANFAAT
Diyakini memberikan manfaat bagi si pengucap. Bahwa mantra bisa mengusir setan, penyembuhan, kesaktian dan lain-lain.









BAB II
PEMBAHASAN
A.    MANTRA
Mantra bisa diartikan sebagai susunan kata yang berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain[2]

B.     MANTRA KETAHANAN TUBUH
Bismillahirrahmanirrahim Nabihaluru nabihelere Patonggopa owuta Patonggopa wotolu Iwoi dumagai’aku Nggo meokanggona Pehere-here’anggu Ombu ta’ala Pepoi-poindi’anggu Nabi Muhammad
Mantra ini merupakan mantra yang digunakan untuk membuat tulang kuat agar tidak mudah lelah. Mantra ini dilafazkan dalam rangka untuk meminta kesehatan badan dalam beraktivitas sehari-hari. Seperti pada umumnya, mantra ini pun dimulai dengan basmalah. Hal ini menunjukkan bahwa segala usaha dan upaya yang dilakukan oleh pengguna mantra diserahkan sepenuhnya kepada kekuasaan Allah SWT.
Pertama, Bismillahirrahmanirrahim berarti “dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Nabihaluru nabihelere memiliki dua makna yang berbeda. Nabihaluru yang berati “nabiku”. Nabi yang dimaksud adalah nabi Muhammad, yang menjadi teladanku. Nabihelere berarti “nabimu”

C.    MANTRA MO`INDI ANADALO NI WO`OHU
Aso ruo tolu omba Aku indiko
Auwaraka mendidoha
Aumorini ronga monapa
Morini mbu`u mbundi, monapa mbu`u ndawaro
     Auwaraka mendidohan aumelaindoro, umendaa umuru
MANTRA MENGOBATI ANAK YANG SEDANG SAKTI PANAS
Satu  dua tiga saya raba
agar  sehat
Semoga engkau dingin serta sejuk
 Sedingin batang pisang sesejuk pohon sagu
Semoga engkau cepat besar, sehat panjag umur
D.    MANTRA MONDARAI O`USA
Wuheee………..
Ku onggo pupuriko, tumupasiko,
Au pekaleako rongha  mekakasako 
Au pesaki ako aasaki ndahi
MANTRA PENGUSIR HUJAN
Saya mau tiup dan mengusir
 Pergi dengan cepat
Menyebar di pinggir sungai

E.     MANTRA MONDARAI ONITU
Wuheee…………
Imbesireako, mbediu ako   
Kionggo telalo, iamo ikokorunggomami
Ronga kumekebai komami
Inggoniu motu`o, inggami ohai
MANTRA PENGUSIR HANTU
Pergi jauh, sejauh jauhnya      
saya mau lewat,  jangan ganggu
Biarkan kami lewat
     Anda terdahulu, dari kami
F.  MANTRA NABI BAKA ( BAMBU SATU TUNAS )
Inggo’o nabi baka,akuto rumuruhi ndawa’ako tembu’utu
Nolaa owuta anolaa doule,tembu ‘uto  nola owuta onolaa towoa,
Iamo korunggu-runggu , aukohaki-haki
Kula kumoapi , iko’o parewano’ au waraka au mendidaho
Au morini mbu’u mbundi monapa mbu’u ndawaro
Hende laa menggokoro i mata iwoi merehu-rehu i tahi lua

ARTI NYA:
Mantra Nabi Baka
Anda bambu
Saya akan menyiramkan daun-daun
Sejak ada tanah sudah ada daun daule
Sejak ada tanah sudah ada daun temu lawak
Jagan kamu kurang sehat, kamu sakit-sakit
Saya sedang mencukupkan perlengkapannya, kamu kuat sehat walafiat
Kamu dingin sedingin pangkal pisang,
Lembab selembab pangkal sagu
Seperti sementara berdiri dimata air, duduk di lautan luas.
G.    MANTRA PENGUBURAN MAYAT
“Pasuru”
I Ali Pasuruko, I Muhammad Nabimu, Ombu Allah Ta’ala Ombumu, ijibrilu mokolakoko I une wuta dunggu I wuta makka.
ARTI NYA:
Ali yang mengajarimu, Muhammad Nabimu, Allah Tuhanmu, Jibril yang membawamu melalui tanah menuju tanah Mekkah.




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Mantra timbul dari suatu hasil imajinasi masyarakat dalam alam kepercayaan animisme. Masyarakat percaya akan adanya hantu, jin, setan, dan benda-benda keramat dan sakti. Hantu, jin, dan setan dalam anggapan mereka ada yang jahat dan selalu mengganggu kehidupan manusia, tetapi ada pula yang sifatnya baik. Mahluk gaib yang bersifat baik tersebut justru dapat membantu kegiatan manusia, seperti berburu, bertani, menangkap ikan, dan lain sebagainya.
Hal tersebut hanya dapat terjadi apabila manusia menguasai mantra tertentu. Artinya, pembacaan suatu mantra tertentu dapat menimbulkan pengaruh magis.

B.     SARAN
Kalangan masyarakat suku Tolaki mantra tidak begitu popular lagi, hal ini dikarenakan oleh pengaruh kehidupan yang semakin modern, sehingga sebagian besar masyarakat tidak begitu percaya terhadap mantra.

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan., dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi III). Jakarta: Balai Pustaka.
http://completedmedia.blogspot.com/2012/06/prosa-lama.html
http://hiburan.kompasiana.com/humor/2012/03/20/arti-atau-manfaat-mantradzikir-yang-disalahkaprahkan/


[1] mantra  untuk berbagai tujuan
[2] Kamus Besar Bahasa Indonesia: 2001

0 comments:

Post a Comment

Tentang Blog

dibuat untuk memenuhi persyaratan ujian final test
Powered by Blogger.